TribunMerdeka, STABAT – Puluhan massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berorasi di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Langkat, Jum’at (10/6) siang. Dalam aksinya, massa dari Pimpinan Cabang (PC) IMM Langkat itu sempat membakar ban. Mereka juga membuka paksa pagar agar bisa masuk ke instansi tersebut.
Dalam orasinya, Ketua Umum PC IMM Langkat Ari Armanda menyampaikan adanya indikasi ketimpangan dalam proses pemilihan kepala desa serentak. Mereka sepakat, agar Kadis PMD Langkat Sutrisuanto SSos segera dicopot. “Buat malu Langkat woii..,” ketus Ari tegas.
Pada kesempatan itu, massa yang berorasi juga menyampaikan beberapa poin dugaan kecurangan dalam penetapan calon kepala desa pada Pilkades mendatang. Diantaranya adalah, Dinas PMD Langkat menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU) dalam proses seleksi.
Kemudian, mereka juga meminta jawaban Dinas PMD Langkat atas rekomendasi DPRD Langkat mengulang kembali ujian penetapan calon kepala desa. Mereka juga memegang lampiran terkait lima tuntutan calon kepala desa yang terindikasi adanya kecurangan dalam tahap seleksi.
Dari fakta itu, PC IMM Langkat berasumsi Sutrisuanto SSos tidak mampu membina instansi yang dipimpinnya, dalam memberikan layanan yang baik. Khususnya pada pesta demokrasi masyarakat desa yang akan digelar 19 Juni mendatang. “Kami minta agar Kadis PMD Langkat mundur secara terhormat dengan berbagai aspek dan pertimbangan,” tegas Ari.
Dalam aksinya, massa dari unsur mahasiswa itu sempat membakar ban sebagai bentuk protesnya. Namun miris, aksi itu justru menjadi bahan tertawaan oleh pegawai Dinas PMD yang berdiri persis di pintu masuk instasi tersebut.
Merasa dilecehkan, massa pun mendesak masuk dan membuka pagar di sana. Setelah berhasil masuk ke halaman Dinas PMD, pintu utama instansi tersebut pun ditutup. Merekapun tak dapat menemui Sutrisuanto SSo yang sejak awal orasi sama sekali tak terlihat di sana.
Akhirnya, setelah mendapat arahan dari aparat kepolisian yang berjaga di sana, massa pun memburkan diri. Mereka berencana, akan kembali lagi ke dinas tersebut pada Senin, 13 Juni mendatang dengan jumlah massa yang lebih banyak. “Kami akan kembali lagi ke sini dengan massa yang lebih banyak,” tandas Ari. (Ahmad)