TribunMerdeka,MEDAN-Pada Februari 2022, tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara tercatat inflasi, yaitu Pematang siantar sebesar 0,18 persen; Padangsidimpuan sebesar 0,37 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 0,43 persen. Sedangkan dua kota lainnya deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,21 persen; dan Medan sebesar 0,28 persen.
” Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Februari 2022 deflasi 0,21 persen,” kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin MStat, Selasa (1/3/2022).
Dalam paparannya secara daring, Nurul menyebutkan pada Februari 2022, Medan mengalami deflasi 0,28 persen atau terjadi penurunan IHK dari 107,02 di Januari 2022 menjadi 106,72 pada Februari 2022.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga dari lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,82 persen.
Pada kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 1,09 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen.
Di sisi lain, kelompok yang mengalami kenaikan harga, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen.
“Tiga kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran,” beber Nurul.
Menurutnya komoditas utama penyumbang deflasi selama Februari 2022 di Medan antara lain, daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara, cabai rawit, ikan dencis, minyak goreng, dan ikan tongkol/ambu-ambu.
Inflasi Kota Medan
Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Medan pada Februari 2022 secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS,
tingkat inflasi tahun kalender Februari 2022 sebesar 0,76 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 2,41 persen.
Tiga kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2022, antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara, cabai rawit, ikan dencis, minyak goreng, dan ikan tongkol/ambu-ambu.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu cabai merah, tomat, bawang merah, sewa rumah, udang basah, buah naga, dan rokok kretek filter.
Pada Februari 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, dua kelompok memberikan andil deflasi terhadap inflasi umum Kota Medan. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,27 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,11 persen.
Sementara kelompok yang menyumbang andil inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen.
Enam kelompok lainnya tidak memberikan andil inflasi/deflasi terhadap inflasi umum Kota Medan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran,” jelasnya
Sementara itu dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 18 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dengan IHK sebesar 109,20 dan terendah di Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 107,54. ( tanai)