TribunMerdeka, STABAT – Jelang Musda ke-XV DPD KNPI Langkat 4 Maret 2022 mendatang, bermunculan isu tak sedap menjurus ke panitia penyelenggara. Ada dugaan kuat, panitia sengaja melakukan ‘penggembosan’. Dari berita acara verifikasi organisasi yang dirilis panitia, tidak ada nama Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dalam daftar peserata musda.
Hal itu disampaikan Ketua IPNU Langkat Imran Lubis kepada awak media, Sabtu (19/2) sore. Pemuda berdarah Mandailing itu mengaku kecewa. Pasalnya, organisasi yang dipimpinnya itu tak masuk dalam daftar kepesertaan Musda ke-XV DPD KNPI Langkat. Pada muda sebelumnya, IPNU merupakan bagian dari kepesertaan yang tak pernah ‘ditinggalkan’.
“Kami cukup terkejut, karena IPNU tidak ada dalam berita acara tentang verifikasi yang dirilis panitia. Dari nama OKP yang dirilis, IPNU gak masuk dalam daftar. Kami sudah menghubungi panitia, tapi jawabannya tidak memuaskan. Kata panitia, surat undangan utnuk registrasi sudah diberikan, namun sampai detik ini belum kami terima,” tegas Imran.
Pemuda ramah itu menambahkan, panitia juga tak menjamin organisasi yang dikomandoinya ikut atau tidak dalam kepesertaan musda mendatang. Karena, registrasinya sudah berakhir 17 Januari lalu. Panitia juga menyampaikan, aka nada Rapimpurda untuk menentukan kepesertaan.
“Jika surat undangan registrasi saja tidak diberikan, kami tidak yakin apakah IPNU nantinya akan disurati kembali terkait pelaksanaan Rapimpurda. Panitia Musda KNPI Langkat jangan seperti menyepelekan keberadaan organisasi kepemudaan. Sebab KNPI adalah wadah dari tiap-tiap organisasi yang ada,” tandas Imran kesal.
Sebelumnya, Panitia musyawarah daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Langkat ke-XV diduga tak transparan. Pasalnya, ditemukan adanya organisasi kepemudaan (OKP) yang tidak masuk dalam daftar peserta Musda pada 4 Maret mendatang. Salah satunya adalah Angkatan Muda Islam Indonesia (AMII) Langkat yang terkesan sengaja diabaikan.
Hal itu disampaikan Ketua AMII Langkat Drs Johan Arifin SPdI kepada awak media, saat menggelar konferensi pers di Stabat, Sabtu (19/2) sore. Dia mempertanyakan, mengapa organisasi yang dipimpinnya tidak ada dalam daftar kepesertaan Musda itu. Padahal, AMII merupakan delegasi peserta Musda KNPI Langkat untuk setiap tahun.
“Kami sangat kecewa pada panitia Musda KNPI Langkat ke-XV. Sebab, tak ada nama AMII dalam daftar OKP yang akan menjadi peserta Musda. Padahal, setiap tahun kami selalu menjadi bagian dari Musda KNPI Langkat,” ketus Johan.
Dari kabar yang diterima, kata Johan, rekan OKP lainnya surat untuk melengkapi berkas organisasi, sudah dikirim panitia Musda sejak 27 Desember 2021 silam. Waktu untuk melengkapi berkas diberi watu hingga 17 Januari 2022. Namun, hingga kini tak ada surat tersebut yang yang diterima pengurus AMII Langkat.
Terpisah, Panitia Musda ke-XV KNPI Langkat Syahmuzar terkesan dingin menyikapi persoalan tersebut. Dia enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan. Syahmuzar mengabaikan pesan singkat yang dikirimkan kepadayan via WhatsApp, meskipun pesan tersebut sudah dibacanya. (Ahmad)