TribunMerdeka, MEDAN-Silaturahmi Gubernur Sumatera Utara ( Gubsu) Edy Rahmayadi bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I dan pimpinan Perguruan Tinggi Swata se Sumut berlangsung akrab di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Selasa (29/3/2022).
Pada pertemuan yang dihadiri Plt Kepala LLDikti Wilayah I Prof Dr Ibnu Hajar MSi dan sejumlah pimpinan PTS itu merupakan rangkaian menindaklanjuti Rapat Koordinasi ( Rakor) kebijakan pendidikan tinggi dan program kerja LLDikti tahun anggaran 2022.
Pada pertemuan tersebut Gubsu mengajak PTS untuk bersama-sama menghadapi tantangan bonus demografi. Sebab pada 2030 sampai 2040, Indonesia akan mengalami masa jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia tidak produktif.
Menurutnya tantangan bonus demografi harus diantisipasi dengan peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Karena itu kolaborasi antara pemerintah dan PTS, pada 10 tahun ke depan menjadi keharusan, agar Sumut dapat mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Gubsu menyebutkan hal inilah yang harus dikejar dan laksanakan untuk mempersiapkan SDM unggul sebagai tugas bersama.
“Kita harus bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan ini. Sumut bukan hanya tanggung jawab saya saja untuk membangunnya, tapi juga peran dari anda semua. Bonus demografi ini harus kita jadikan dampak positif,” ucap Edy.
Dari keseluruhan penduduk Sumut yang berjumlah sekitar 15 juta jiwa, kata Gubsu yang harus menjadi perhatian adalah generasi Z antara umur 16-30 tahun dan generasi milenial di atasnya yang membutuhkan pendidikan yang efisien dan terakselerasi.
“Untuk itu Saya butuh ahli dari dunia pendidikan dalam memajukan kualitas pendidikan. Kita punya masa depan dengan jumlah penduduk kita 15 juta, dan letak geografis yang cukup luas. Pertumbuhan penduduk di Sumut ini akan terus bertumbuh,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof Ibnu Hajar Damanik menyampaikan, program LLDikti menjawab tantangan demografis ke depan yakni dengan penguatan mutu dan peran PTS di Sumut.
Disebutkannya isu strategis yang ditetapkan adalah melaksanakan kebijakan kampus merdeka di seluruh PTS.
Menurutnya, program Kemendikbudristek yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka sebagai kebijakan dan program unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman para mahasiswa di dunia kerja.
” Mahasiswa harus mendapatkan pengalaman di luar di bangku kuliah dengan langsung turun ke lapangan.
Karena itu tentu diharapkan tiap kampus mampu memberikan secara penuh SKS bagi mahasiswa yang melakukan program Kampus Merdeka dengan mengambil SKS di luar PT sebanyak dua semester yang setara dengan 40 SKS,” kata Prof Ibnu
Prof Ibnu yang merupakan Rektor Unimed periode 2011-2015 ini meyakini dari program kampus merdeka itu nantinya akan memanfaatkan hasil riset yang akan berkolaborasi dengan pemerintah untuk pembangunan Sumut.
Dijelaskannya, program kampus merdeka itu di antaranya mengembalikan mahasiswa ke kampus secara hybrid mode (kombinasi pembelajaran daring dengan tatap muka efek pandemi Covid-19), penerapan Permendikbud No. 30/2021 tentang PPKS, penguatan tata kelolal PTS, pelayanan jenjang jabatan akademik dosen, validasi dan rasionalisasi KIP Kuliah, dan uang kuliah PTS.
Menurut Ibnu Hajar, saat ini jumlah PTS di Sumut sebanyak 213 kampus dengan 60 orang guru besar, 13.750 dosen dan mahasiswa keselurahannya sebanyak 305.608 mahasiswa.
Silaturahmi ini kata Prof Ibnu merupakan rangkaian menindaklanjuti Rakerwil LLDikti Wilayah I/ 2022 di The Hill Hotel & Resort Sibolangit berlangsung hingga Sabtu (26/3/2022) dihadiri pimpinan PTS Sumut. (red)