TribunMerdeka.com, MEDAN – Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mewisuda 1.382 lulusan diploma, profesi, sarjana dan magister dalam prosesi digelar selama dua hari, Selasa dan Rabu (20-21/9/2022).
Wisuda yang dihadiri Ketua Yayasan Sari Mutiara Indonesia Dr Parlindungan Purba SH Mhum, dan Plt Ketua LLDikti Prof Dr Ibnu Hajar Damanik itu juga dirangkai dengan penandatangan MoU dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Auditorium MICC Jalan Ring Road Medan.
“Penandatangaan MoU ini sebagai salah satu bentuk untuk mencapai Indikator Kinerja Utama atai IKU USM Indonesia,” kata Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes.
Disebutkannya, wujud kerjasama tersebut akan diimplementasikan berupa pemberian beasiswa kepada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan setelah sekolah menengah. Ini dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi Indonesia di 2021 yang masih 31,18 persen.
Ivan berharap, melalui visi USM-Indonesia yaitu menjadi universitas yang unggul, berkarakter dan berdaya saing global pada 2038, maka lulusannya mampu memiliki keunggulan, siap bekerja memberikan pelayanan terbaik di masyarakat.
Selain itu juga memiliki karakter sesuai core values yaitu spiritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme dan globalisme (strong) sebagai penciri yang membedakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.
Ivan menyebutkan, USM Indonesia sebagai institusi yang telah terakreditasi baik sekali (B) dan saat ini menyelenggarakan 23 program studi semuanya terakreditasi baik oleh BAN-PT maupun lembaga akreditasi mandiri perguruan tinggi kesehatan.
Ia mengaku bangga karena wisudawan kali ini berasal dari seluruh kabupaten dan kota se Provinsi Sumatera Utara, tertinggi dari Medan, Nias, dan Deliserdang. Selain itu berasal dari Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta serta Papua.
Menurutnya, keberadaan alumni yang tersebar di seluruh tanah air bahkan yang bekerja di luar negeri akan semakin memperkuat seluruh sivitas akademika.
“USM-Indonesia tumbuh dari sebuah semangat keluarga untuk mendirikan layanan pendidikan dimulai dari SPK pada 1982 yang digagas dan diawali almarhumah Ibunda bidan Saurma Sitanggang bersama ayahanda Drs W.Purba mendirikan akademi-akademi kesehatan, sekolah tinggi ilmu kesehatan, sampai pada 2013 dipercayakan pemerintah untuk menyelenggarakan universitas,” papar Ivan.
Dari 1.382 lulusan yang diwisuda terdiri dari 201 lulusan diploma, 977 lulusan sarjana, 97 lulusan profesi dan 105 lulusan magister, dengan IPK tertinggi 4,00 (sempurna) dan rata rata IPK lulusan 3.78.
Berikut nama lulusan terbaik antara lain Ravelindo Bungaran Pangaribuan IPK 3,98 (Pascasarjana Magister Kesehatan Masyarakat), Aguslina Ernawati Silalahi IPK 3,94 Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan (S1), Kerisman Halawa IPK 3,94 Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial Prodi Perpustakaan.
Estetika Niat Iman Halawa IPK 3,99 Fakultas Sains dan Teknologi Informasi Prodi Kimia, Tesya Apri Yanti Saragih IPK 3,94 Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi PGSD, Taufiq Hidayat IPK 3,79 Fakultas Vokasi Prodi Teknologi Laboratorium Medis dan Lyla Malinda Siringo ringo Pendidikan Profesi Prodi Ners.
Pada wisuda hari pertama sebanyak 684 lulusan terdiri dari lulusan Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan Fakultas Pendidikan Vokasi.
Kegiatan wisuda di hari kedua melantik sebanyak 696 orang lulusan dari Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sain-Teknologi dan Informasi serta Fakultas Ilmu Pendidikan. ( tanai)