TribunMerdeka, MEDAN– Perum Bulog Sumatera Utara menjamin stok beras menjelang Ramadhan 1443 H dan Idul Fitri aman. Pasalnya sebanyak 8.000 ton tersedia hingga tiga bulan ke depan.
“Kebutuhan stok beras saat ini tersedia sekitar 8.000 ton lebih untuk kebutujan jelangvramadan dan lebaran,” kata Pimpinan Wilayah (Pinwil) Perum Bulog Sumut, Arif Mandu, Rabu (16/3/2022)
Dia menyebutkan, dari 8.000 lebih ton beras itu dengan rincian beras CBP sebanyak 7.142,88 ton dan beras komersial sebanyak 315,55 ton.
“Jumlah itu tentunya membuat stok beras di wilayah Sumut aman hingga 3 bulan ke depan, juga aman untuk puasa dan lebaran,” ungkapnya
Menurutnya selain beras, stok gula pasir juga aman dengan jumlah 12,16 ton. Bahkan Bulog Sumut juga sedang meminta sebanyak 10 ton gula lagi dari pusat. Begitu juga dengan minyak goreng ada 35,345 liter.
Untuk minyak goreng ini, kata Arif memang sebenarnya pemerintah tidak menugaskan ke Bulog hanya saja Bulog ikut ambil bagian untuk menjaga ketersedian pangan.
Harga minyak goreng juga sesuai HET yakni 14.000 per liter. Saat ini diketahui memang ada 3 jenis harga minyak goreng yang telah di tetapkan pemerintah pertama minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 dan minyak goreng premium Rp14.000 per liter.
” Kita juga tengah melakukan order sebanyak 20 ribu liter untuk minyak goreng sehingga masyarakat nnatinya tidak kesulitan mencari minyak goreng,” beberny.
Sedangkan untuk daging beku, diakuinya saat ini stoknya menipis ada diangka 0,06 ton atau 57 kg. Sehingga pihaknya kini meminta 3 kontainer daging beku. Ini baru 1 kontainer yang akan dialokasikan ke Sumut dan sedang dalam perjalanan.
Dijelaskannya 1 kontainer ini berisi daging beku sebanyak 14 ton. Jadi memang datangnya sedikit-sedikit karena stok terbatas dan dibagi ke seluruh Bulog yang ada di Indonesia.
Arif juga menambahkan pada 2021 lalu Bulog telah menyerap beras petani lokal sekitar 22.500 ribu ton dari target Bulog 27.000 ton.
“Artinya target kita kurang 5000 ton lagi, namun target telah mendekati 80%. Tahun ini target kita juga masih sama yakni serapan beras dari petani lokal sebanyak 27.000 ton,” sebutnya. (tanai)