TribunMerdeka, STABAT – Zulham Ramadhan (32) terjebak situasi konflik bersenjata di negara asing. Warga Dusun Ulu Berayun, Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat itu masih bertahan di Chernihiv, Ukriana. Pabrik pelastik tempat dia bekerja pun tutup dan seluruh karyawan mengungsi ke tempat yang lebih aman, sejak Rusia gencar menyerang Ukraina.
Hal itu menyisakan kesedihan bagi keluarga Zulham di Indonesia. Terlebih bagi istri dan orang tuanya. Mereka tetap berharap, agar tulang punggung keluarga itu bisa segera berkumpul kembali di tengah keluarga. “Padahal, bulan sembilan nanti rencananya Zulham pulang,” ungkap Yuli Kartika (26), mengawali pembicaraan, Selasa (15/3) sore.
Istri pahlawan devisa itu mengungkapkan, suaminya itu sudah bekerja di Ukaraina sejak 2019 silam. Selama ini, komunikasi antara Yuli dan suaminya selalu lancar. Namun, sejak hubungan antara Rusia dengan Ukraina memanas, komunikasi pun sudah sulit.
“Akhir-akhir ini komunikasi kami agak terhambat. Biasanya, sehari bisa tiga kali kami komunikasi. Dah tiga hari ini kami belum ada komunikasi dengan suami. Kami disini juga selalu was-was menanti kabar dari sana. Kami di sini berusaha untuk tetap tenang dan sabar,” lanjut guru honorer di SDN 1 Stabat itu.
Zulham meminta, kata ibu satu anak itu, agar mereka tidak mengikuti informasi yang berkembang. Zulham khawatir, keluarganya semakin cemas dengan mengikuti informasi yang beredar. Keluarganya diminta untuk mendengar kabar hanya dari Zulham saja.
“Kalau kerja ke luar negeri, suami saya hanya bekerja di Malaysia dan Ukraina saja. Tapi kalau merantau, dah sering dilakoninya. Saya punya firasat, kalau suami saya akan segera pulang dengan selamat,” tandas Yuli dengan penuh harap.
Keluarga kecil Zulham berharap, agar pemerintah bisa segera membantu untuk kepulangan pahlawan devisa itu. Menurut Zulham, lokasinya bekerja bukanlah lokasi terjadinya perang. Namun, menjadi kawasan perlintasan pasukan tempur. Bahkan, salah satu pesawat tempur Rusia jatuh tak jauh dari lokasi pabrik tempat mereka bekerja. (Ahmad)