MEDAN – Anggota DPRD dari Fraksi Nasdem Medan Antonius Devolis Tumanggor selalu berhasil membuat konstituennya merasa puas dalam setiap kali pelaksanaan reses.
Seperti yang terjadi pada reses Masa Sidang II Tahun Ketiga TA 2022 di gedung Aula Emaus Jalan Beringin III No. 9 Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Sabtu (27/8/2022).
Pada reses itu, Antonius mengajak wargaa untuk mengawal salah satu aspirasi warga yang meminta pengaspalan Gang Pembangunan Jalan Budi Luhur Medan.
Aspirasi itu datang dari Bernard Sitanggang warga Gang Pembangunan. Bernard mengeluhkan gangnya yang hingga saat ini belum diaspal. Padahal gang-gang lainnya di Jalan Budi Luhur sudah diaspal.
“Kalau alasannya gang di rumah saya itu kecil, ada juga gang lainnya yang kecil, tapi kenyataannya sudah diaspal. Melalui reses ini, saya mohon agar gang saya itu diaspal,” ujarnya.
Menangapi aspirasi itu, Ahmad Fauzi Lubis mewakili Dinas PU Kota Medan mengatakan, pihaknya sudah melakukan survey, namun pihaknya mengalami kesulitan untuk memasukkan material, karena gangnya yang sempit.
Begitupun, Fauzi berjanji dalam waktu dekat akan melakukan kajian untuk pengerjaan pembetonan jalan. “Mungkin kita nanti akan menyikapinya menggunakan kendaraan yang lebih kecil, seperti pick up untuk memasukkan material,” ujarnya.
Sementara itu, Antonius Devolis Tumanggor mengapresiasi niat baik Dinas PU Kota Medan untuk pembetonan gang Pembangunan tersebut.
Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Medan itu minta agar Dinas PU secepatnya menyahuti permintaan warga Jalan Budi Luhur Gang Pembangunan itu.
“Kalau bisa kita tunggu dua minggu ini. Mari kita kawal, kalau dalam dua minggu ini belum ada pengerjaan, kita akan turun ke Dinas PU Medan,” ujarnya.
Menurut Antonius Tumanggor dari delapan aspirasi masyarakat yang muncul saat Reses I tujuh di antaranya sudah terealisasi. Satu lagi, pengasalan Lorong Asep yang hingga kini belum terealisasi.
“Namun kita akan terus kawal permintaan warga Lorong Asep agar secepatnya direalisasikan,” ujarnya.
Sedangkan terkait dengan aspirasi lainnya seperti masalah bantuan sosial seperti KPH, BPJS dan lain-lain masih terjadi kesimpangsiuran.
“Artinya apa yang dipaparkan oleh perwakilan Dinas Sosial sering tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Pada pelaksanaan reses yang dihadiri ratusan masyarakat Kecamatan Medan Helvetia itu, warga umumnya mengeluhkan tentang program BPJS gratis, bantuan sosial, pendidikan dan infrastruktur.
Hadir pada reses itu, Untung S Manurung mewakili Camat Medan Helvetia, Linda Silalahi mewakili Dinas Sosial, Shinta Dameria dari Kelurahan Helvetia, Ferry Oliver Sinaga dari BPJS Kesehatan, Ahmad Fauzi Lubis dari Dinas PU Medan, Juliana dari Puskesmas Helvetia dan Prayogi dari Dinas Pendidikan. (Red)