DELISERDANG – Walaupun pemerintah telah melonggarkan aturan protokol kesehatan (prokes) di tengah angka covid-19 yang melandai, bukan berarti pemerintah membiarkan munculnya klaster-klaster baru penyebaran covid-19.
Pemerintah terus menghimbau masyarakat maupun pengusaha, khususnya tempat-tempat keramaian, agar terus mematuhi prokes.
Namun, segelintir pengusaha terlihat tidak mengindahkan himbauan-himbauan pemerintah. Seperti terlihat di wisata pemandian kolam renang Tirta Ceria Indah yang berada di Tanjung Balai, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Hampir setiap hari, ratusan orang memadati pemandian kolam renang Tirta Ceria Indah tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Pengunjung yang membludak hampir setiap harinya dan bersama-sama memanfaatkan air di kolam, dikuatirkan menimbulkan klaster baru Covid-19.
Mirisnya, belum ada tindakan tegas yang diberikan pihak pemerintah baik dari Kecamatan, Pemkab hingga DPRD Deliserdang terkait kolam renang Tirta Ceria Indah.
Mirisnya, kolam renang yang disebut-sebut milik seorang pengusaha bermarga Sihombing ini juga diduga tidak memiliki izin.
“Setiap hari ramai terus bang. Apa lagi kalau hari Minggu. Kalau sudah di dalam kolam renang, mana ada lagi yang mematuhi protokol kesehatan. Kalau masalah izin saya kurang tau bang,” beber G Ginting, salah seorang warga setempat.
Soal pengunjung yang ramai di kolam renang itu, juga terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pengusaha peleburan alumunium yang bersampingan dengan kolam renang, pihak Kecamatan, Kepala Desa, Dinas Perizinan dan dihadiri beberapa media, di ruangan rapat Komisi III DPRD Deliserdang, Rabu (15/6/2022) kemarin.
Dalam RDP, bahkan Ketua Komisi III DPRD Deliserdang Said Hadi yang juga selaku pembina kolam renang Tirta Ceria Indah mengatakan puluhan hingga ratusan pengunjung setiap hari datang ke kolam renang Tirta Ceria Indah yang berada di Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang. (Red)
