MEDAN – Nyawa 2 keluarga di Dusun Suka Makmur, Desa Sabungan, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) merasa terancam pasca rumahnya dibakar oleh kawanan anak pengusaha sawit, SS dan kawan-kawan di depan petugas Kepolisian dan aparat pemerintahan setempat.
Akibatnya, dua keluarga yang terdiri dari istri dan 5 orang anak di bawah umur terpaksa mengungsi ke Medan dikarenakan para pelaku masih berkeliaran.
Hal ini disampaikan oleh Dewi Kristina Damanik (37). Ia mengatakan bahwa ia sangat ketakutan untuk tinggal di rumahnya karena para pelaku masih berkeliaran.
“Pelakunya masih berkeliaran pak, saya merasa terancam mengapa saya dibuat begini oleh mereka. Tidak ada lagi perikemanusiaan mereka pada saya pak, saya butuh keadilan pak,” ujarnya kepada wartawan, saat ditemui di Kantor Hukum Salman Sirait Jalan Pasa1 Setia Budi Komplek Ray pendopo 5, Tanjung Sari, Medan Selayang, Rabu (9/10/2024).
Dewi menjelaskan bahwa aksi brutal para pelaku terjadi Rabu (2/10/2024) lalu. Saat itu ia duduk di depan rumah. Tiba-tiba datang sekelompok orang yang dikenalnya yaitu SS dkk langsung membakar mobil pickup dengan menggunakan 2 botol bensin dan kayu.
“Setelah dibakar mobil itu saya pertanyakan, tiba-tiba salah seorang rekan SS yaitu BL mengejar mau melempar saya pakai batu bata. Bahkan mereka makin membabi buta merusaki pagar rumah saya menghancurkan semua yang ada di rumah dan menyiram rumah kami dengan bensin. Lalu terbakarlah hingga hangus,” katanya.
Parahnya lagi, saat kejadian, pihak Kepolisian yang ada di lokasi tidak melarang aksi anarkis kawanan anak pengusaha sawit tersebut.
“Saat itu ada Polisi, ada Kanit, Kapolsek bahkan Camat ada di situ, mereka tidak melarang malah menontonnya. Setelah kejadian itu, ada mobil yang terparkir di bengkel disorong mereka lalu dibakar lagi,” terang Dewi.
Lalu, saat mobil pemadam kebakaran datang, salah seorang teman pelaku, HM melarang pihak pemadam kebakaran memadamkan api dan mengusir petugas pemadam kebakaran.
“Setelah terbakar, lalu mereka ke rumah adek saya di KM 3 juga dibakar mereka. Saya tidak tahu apa kesalahan saya. Mereka sangat kejam, tidak ada satu pun sisanya. Saya tidak tahu apa alasan mereka membakar rumah saya,” jelas Dewi sambil menangis.
Dewi berharap pihak Kepolisian Polres Labuhan Selatan untuk segera menangkap para pelaku yang telah membakar rumah dan mobilnya.
“Saya minta keadilan, saya minta pihak Kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pembakaran rumah dan mobil saya,” harapnya mengakhiri.
Dilokasi yang sama, Kuasa Hukum Korban, M Adlin Ginting, SH.MH akan melakukan langkah-langkah hukum karena laporan kliennya terkesan diabaikan.
“Apakah kita akan melaporkan ke Propam karena menurut keterangan klien kita dan ada videonya, dilokasi ada pihak Kepolisian pada saat pembakaran tersebut. Lalu di video ada juga Police Line tetap aja dilakukan pembakaran. Jelas ini ada pembiaran,” katanya kesal didampingi rekannya, Wildan Areza SH dan Salman Sirait SH.
Lalu, saat dilokasi juga diketahui hadir aparatur pemerintahan yaitu oknum Kadus dan Camat.
“Kan ini namanya adanya pembiaran di situ, mungkin kita akan ambil langkah itu. Kemudian kita juga akan melaporkan ke Lembaga Perlindungan saksi dan korban (LPSK) terkait aksi pembakaran tersebut,” tegasnya mengakhiri.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolres Labusel, AKBP Arvin Fachreza mengatakan bahwa laporan korban masih dalam penyelidikan.
“Untuk perkara masih dlm penyelidikan, mohon waktunya,” ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, viral video sekelompok orang melakukan aksi pembakaran 2 unit rumah dan 2 unit mobil pickup millik warga di Dusun Suka Makmur, Desa Sabungan, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Rabu (2/10/2024) sekitar Pukul 09.45 WIB.
Salah satu pelaku diketahui merupakan anak seorang pengusaha sawit berinisial SS membawa kawan-kawannya berjumlah lebih kurang 10 orang. (Red)