MEDAN– Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan memberi edukasi dan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, Rabu (12/3/2025).
“Pelayanan kesehatan yang kami lakukan di Desa Bangun Rejo ini merupakan bagian dari kegiatan tematik pengabdian pada masyarakat, dan Kuliah Kerja Nyata, serta Praktek Belajar Lapangan atau PBL bagi mahasiswa tingkat sarjana dan diploma,” ungkap Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes.
Hadir dalam kegiatan itu
Ketua Pengurus Yayasan Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM, Kepala Desa Bangun Rejo Misno, pihak dari Posyandu Desa Bangun Rejo, dan Puskesmas Tanjung Morawa.
Pengabdian kepada masyarakat kali ini mengusung tema optimalisasi kesehatan ibu dan anak melalui program “Asi – Emas” (pelayanan kesehatan wanita usia subur yang excellent dan maturitas menuju generasi emas).
Siti menyebut, dari pengalaman dan juga analisis, kegiatan ini layak untuk menjadi penerapan kompetensi khususnya di kesehatan.
“Ini karena kami bergerak di bidang kesehatan maka di dalam komposisinya juga KKN tematik itu sangat dibutuhkan desa-desa yang kami anggap masih perlu mendapatkan edukasi peningkatan kesehatan, termasuk juga dalam pencegahan penyakit,” tuturnya.
Menurutnya apa yang dilakukan STIKes Mitra Husada tersebut sesuai dengan program pemerintah, sehingga yang dilakukan ini diyakin sebagai upaya menuju generasi emas di 2045.
Berbagai kegiatan yang dilakukan baik berupa layanan dan pemberdayaan masyarakat serta partisipasi dalam kegiatan tindakan-tindakan kesehatan, mulai dari pra nikah, antenatal care( ANC) atau pemeriksaan kehamilan, dan post natal care ( PNC) atau perawatan setelah melahirkan, lansia, bayi baru lahir sampai remaja.
“Tindakan itu kan berkelanjutan atau sustainable dan berkesinambungan serta pengembangan dari kegiatan tersebut. Jadi tidak bisa kita berbuat sekali saja di desa itu, karena kita mau melihat apa yg didapatkan manfaat mahasiswa dan masyarakat serta negara dari kegiatan kita itu,” papar Siti.
Karenanya STIKes Mitra Husada sangat antusias dalam bekerja sama yang sangat baik, seperti dari puskesmas dan kepala desanya yang turut ambil bagian dalam hal kegiatan tersebut.
Disebutkannya, banyak implementasi yang telah dilakukan STIKes Mitra Husada, seperti dengan University Mahsa di Malaysia termasuk kerja sama dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat dengan lembaga lainnya.
Semua kegiatan STIKes Mitra Husada itu, kata Siti ada kerja sama atau Memorandum of Understanding ( MoU ) dan Memorandum of Agreement ( MoA) yang dilanjutkan dengan pelaksanaannya.
Pada kesempatan itu Siti juga menuturkan STIKes Mitra Husada Medan pada 2024 lalu meraih Akreditasil Perguruan Tinggi (APT) Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Demikian juga dengan capaian mahasiswa selama 2 tahun berturut- turut pada 2023 dan 2024 mendapatkan Gold Winner atau Unggul dalam pemeringkatan mahasiswa secara nasional.
Dengan berbagai capaian itu tersebut, maka saat ini perolehan akreditasi Unggul
STIKes Mitra Husada Medan merupakan satu-satunya perguruan tinggi kesehatan se-Indonesia yang meraih APT Unggul.
Siti juga mengungkapkan, pihaknya sekarang ini akan lebih luas lagi mengepakkan program pengabdian pada masyarakat dan KKN.
“Kita akan tetap melakukan pengabdian. Bahkan saat ini sudah melakukan pengabdian masyarakat di berbagai provinsi. Itu sudah berjalan lima tahun terakhir ini. Kami lakukan baik secara nasional maupun wilayah,” bebernya.
Siti kembali menegaskan, pihaknya juga mendapatkan indikator kinerja utama nasional dan meraih Gold.
Dia berharap setiap kegiatan yang dilakukan mendukung pemerintah dan juga membangun keberadaan masyarakat yang ada baik di lingkungan dan yang jauh ataupun dalam provinsi ini memberikan dampak positif
Siti mengungkapkan STIKes Mitra Husada memilih melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bangun Rejo, karena telah lama bekerja sama dengan desa itu.
Diungkapkannya, setelah 10 tahun STIKes Mitra Husada Medan menjalin kerja sama di Desa Bangun Rejo, masyarakat desa itu juga mendapatkan banyak penghargaan, baik nasional maupun di wilayah masing-masing termasuk kesehatan.
“Dua tahun yang lalu kami masih datang ke desa ini masih ada kasus stunting.Tetapi kini sudah tak ada lagi bahkan untik itu desa ini menjadi salah satu desa teladan,” katanya.
Menurutnya, pihak
kepala desa sangat maksimal dalam penanganan stunting, sehingga saat ini bisa dikatakan zero stunting.
“Ini semua karena capaian bapak kepala desa yang sangat luar biasa, termasuk dukungan dan kerja sama terkait dengan pengabdian masyarakat dilakukan STIKes Mitra Husada yang sudah digelar 10 tahun lamanya,” katanya.
Menyikapi hal itu Kepala Desa Bangun Rejo Misno menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada STIkes Mitra Husada Medan karena dalam kurun waktu lebih kurang 10 tahun melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa tersebut.
“Di era kepemimpinan saya yang lebih kurang sudah delapan tahun berjalan, STIKes Mitra Husada memang setiap tahunnya melaksanakan KKN maupun PBL di desa kita ini, kecuali pada saat Covid-19 maupun pasca-Covid,” tuturnya.
Diakuinya, kegiatan PBL maupun KKN, dan pengabdian kepada masyarakat sangat bermanfaat bagi warga desa.
Mahasiswa maupun mahasiswi STIKes Mitra Husada, katanya melakukan door to door dari rumah ke rumah, memberikan layanan penyuluhan atau edukasi tentang kesehatan. Sehingga para lansia, dan ibu hamil, teredukasi untuk selalu berkonsultasi kepada yang terkait dalam hal ini Posyandu.
“Harapan kami dengan adanya kerja sama antara STIKes Mitra Husada Medan ini kita sepakat mengusung apa yang menjadi motivasi maupun harapan pemerintah pusat bahwa generasi emas 2045 nantinya dapat tercapai,” ucapnya.
Senada diungkapkan dari tim PuskesmasTanjung Morawa, Kristinmone Andayani dan C Malamna Sembiring. Mereka berharap kegiatan ini lebih dikembangkan lagi ke desa lainnya sehingga masyarakat Kabupaten Deliserdang sehat.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM mengajak warga Desa Bangun Rejo agar bersama-sama mengoptimalisasikan kesehatan dengan membangun pola hidup sehat, serta komunikasi yang baik.
“Ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa kami agar membangun kerja sama dengan masyarakat,” ujarnya.
Imran berharap nantinya tak hanya optimalisasi kesehatan ibu dan anak, namun juga terdapat program-program kesehatan lainnya untuk membangun desa dan ajakan pola hidup yang bersih.
Tim panitia pelaksana kegiatan Dr. Herna Rinayanti Manurung, S.Tr.Keb Bd MKes didampingi Marliani S.Keb MKM menyebutkan KKN yang merupakan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan praktek belajar bersama masyarakat ini diikuti mahasiswa dari prodi kebidanan sarjana, Prodi kebidanan profesi dan prodi Diploma tiha Kebidanan serta Prodi Diploma tiga keperawatan
Disebutkan Herna, salah satu yang menjadi keunggulan pada pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah penanganan kegawatdaruratan.
Indonesia saat ini sedang dilanda bencana, maka STIKes Mitra Husada Medan akan menjadi garda terdepan untuk mengatasi hal tersebut.
Keberadaan para mahasiswa memberikan informasi bagaimana penanganan kegawatdaruratan khususnya saat terjadi bencana misalnya gempa bumi dan kebakaran.
“Kedua hal ini sering kami temukan permasalahan di masyarakat adalah terjadinya karena kepanikan. Jadi kami melaksanakan kegiatan ini didukung juga dengan Kepala Puskesmas Tanjung Morawa dan Kepala Desa Bangunrejo. Dengan kerja sama yang baik menghasilkan hal yang baik pula,” pungkas Herna. ( tanai)