– Medan. Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS direspon negatif oleh pelaku pasar. Kinerja IHSG selama sesi perdagangan hari ini sempat mencoba dua kali untuk berada di zona merah. Namun seiring dengan tekanan yang kian besar, dipicu oleh melemahnya mata uang rupiah ditambah dengan memburuknya sejumlah bursa di Asia. Kinerja IHSG kian terpuruk di sesi perdagangan kedua hingga penutupan.
IHSG ditutup melemah 1.44% di level 7.383,868, dan posisi terendah IHSG pada perdagangan hari ini berada di level 7.363.10. Dimana ada 550 saham yang mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (6/11/2024).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditutup melemah di level 15.825 per US Dolar. Dan Rupiah sendiri sempat melemah hingga ke level 15.860 sebagai posisi yang paling buruk selama sesi perdagangan.
“Donald Trump memiliki program ekonomi yang dinilai akan lebih menguntungkan perekonomian AS, namun cenderung menjadi masalah bagi ekonomi Negara lainnya. Trump yang terpilih sebagai presiden akan memudarkan ekspektasi pemangkasan bunga acuan oleh Bank Sentral AS atau The FED,” kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, di Medan.
Inflasi di AS akan bertahan tinggi, yang memaksa banyak bank sentral di Negara lain akan menahan atau bahkan mungkin menaikkan besaran bunga acuannya.
“Ditambah lagi Trump akan kembali memulai perang dagangnya dengan China melali instrumen pengendalian tarif,” ungkapnya.
Pasar menilai kebijakan Trump nantinya akan membuat laju pertumbuhan ekonomi di Negara lain khususnya Negara berkembang akan mengalami stagnasi atau bahkan perlambatan.
Tren penguatan US Dolar juga akan terjadi yang berdampak pada tekanan pada mata uang lain termasuk Rupiah. Dan tidak hanya Rupiah, kemenangan Trump juga direspon negatif oleh harga emas. Dimana emas melemah ke level $2.718 per ons troy nya, atau sekitar 1.38 juta per gram.
(mdc)